Dalam Hadis Qudsi, ALLAH berfirman:
"Sesiapa berpagi dalam keadaan bersedih ke atas dunia, ia seolah-olah berpagi dalam keadaan marah kepadaKu".
Seorang penyair bermadah:
"Jika suatu hari kamu ditimpa musibah, hadapinya dengan sabar dan dada yang lapang. Sesungguhnya perlakuan masa menakjubkan. Ada hari kamu melihat kesenangan dan ada hari kamu melihat kepayahan".
Penyair yang lain bermadah:
"Lapan perkara bagi setiap orang, ia pasti melihatnya (yakni menghadapinya). Tidak ada bagi setiap orang selain lapan iaitu; gembira dan sedih, berjumpa dan berpisah, susah dan senang, kemudian sakit dan sihat".
Penyair yang lain bermadah:
"Jangan kamu mengadu kepada makhluk kerana mengadu kepada mereka ibarat seorang yang luka mengadu kepada burung helang dan burung rakhamah (yakni burung yang makan bangkai)".
Penyair yang lain bermadah:
"Menangis mataku dan berhaklah ia menangis namun tidak ada apa yang dapat dipenuhi oleh tangisan dan ratapan".
Diceritakan dari Sufyan as-Sauri yang menceritakan:
"ALLAH telah mewahyukan kepada Uzair; 'Wahai Uzair! Jika kamu tidak redha untuk menjadi bahan suapan di mulut anak-anak Adam, nescaya Aku tidak akan menulis namamu di sisiKu di kalangan orang-orang yang tawadhuk'.
Maka Uzair berkata; 'Wahai Tuhanku! Apakah tanda orang yang Engkau memilihnya untuk berada dalam kasihMu?'.
Jawab ALLAH; 'Aku jadikan ia memiliki Qanaah (redha) dengan rezeki yang sedikit, aku gerakkannya kepada bahaya yang besar, ia banyak menangis, ia memohon ampun kepadaku di akhir malam (sebelum menjelang fajar) dan ia membenci orang-orang berdosa keranaKu'".
No comments:
Post a Comment