Thursday, September 18, 2014

Puisi Cinta Kita

Puisi ku untuk nya yang dirindui, yang jauh di mata dekat di hati...

~Sungguh Aku Rindu~

Malam ini sepi sekali
Terasa benar perlahannya waktu
Tidak keruan tingkah dan laku.

Sungguh
Aku rindu padamu
Kerinduan yang amat dalam
Menyesakkan
Melemaskan.

Sungguh
Aku sangat rindu
Kerinduan yang tiada tertahan
Meresahkan
Menyakitkan.

Ku hitung hari-hari berlalu
Lekaslah kau pulang pada ku
Aku amat merindui mu.

Sungguh
Tika dan detik ini
Air mata menjadi peneman
Potret mu pengubat kedukaan
Lagu mu sebagai pedoman.

Sungguh
Rindu ini telah menjadi milik ku.

[Azwa Saini, 18 Sept 2014, Ampang]

>>>>><<<<<

Balasan puisi nya untuk ku, yang jauh di mata dekat di sanubari...

~Aku Di Granada~

Dingin malam Kota Espana tidak terasa
Pergerakan masa sudah tidak seperti biasa
Istana Al-Hambra hilang romantis tanpa si dia.

Sungguh
Aku teringat padanya
Aku merindukan dirinya
Kerinduan yang amat dalam
Menyesakkan
Melemaskan.

Sungguh
Aku sangat rindu
Kerinduan yang tiada tertahan
Meresahkan
Melemaskan.

Aku seperti mu menghitung hari-hari mendatang
Pastinya dengan izin ALLAH aku kan pulang
Menikmati kasih cinta yang akan dihidang
Memastikan empat mata kita saling bertentang.

Sabarlah sayang
Nantikan harinya pasti kan datang
Aku amat merindui mu
Sungguh
Rindu itu telah menjadi milik ku.

[Firdaus Bentris, 18 Sept 2014, Granada Sepanyol Andalusia]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...